6 Hal Tentang Dirimu yang Gak Boleh Diganggu Gugat oleh Pacar

6 Hal Tentang Dirimu yang Gak Boleh Diganggu Gugat oleh Pacar
6 Hal Tentang Dirimu yang Gak Boleh Diganggu Gugat oleh Pacar
JEVPEDIA.COM - Bisa dibilang pacar merupakan orang terdekat bagimu setelah keluarga. Jadi wajar, jika kamu mulai terbuka dan menceritakan segala sesuatu mengenai dirimu ke dia. Meskipun dianggap dekat seperti keluarga, bukan berarti pacar berhak ikut campur terlalu dalam soal urusan pribadimu, lho. Terutama enam hal di bawah ini, nih. Jangan sekali-kali mengizinkan doi mengatur keenam hal tentang dirimu ini, ya. Sebab memang itu bukan wewenangnya. Lantas enam hal apa saja, sih yang sebaiknya kamu jaga supaya tidak diusik olehnya? Berikut daftarnya yang perlu kamu simak baik-baik.

1. Hobi yang kamu senangi

 data-hashid= Setiap orang pasti punya hobi atau paling tidak kegiatan yang sering dilakukan di waktu senggang. Begitu pula denganmu. Jauh sebelum bertemu apalagi jadian sama dia, kamu sudah menekuni hobi di bidang otomotif. Sayangnya, kegemaranmu ini gak didukung oleh doi. Bahkan si dia kerap kali protes, ketika kamu sedang asik berkutat dengan hobimu ini. Alasannya bisa macam-macam, mulai dari pemborosan hingga membuatmu lupa waktu dan gak perhatian lagi ke dia. Padahal kamu merasa lebih banyak menghabiskan waktu dengannya, lho. Jadi, gak perlu merasa bersalah ketika pacarmu bilang begitu, ya. Selama fakta berkata sebaliknya, tidak ada salahnya tetap menjalankan hobi yang membuatmu happy. Toh, kamu juga tahu porsi, kok. Buktinya, doi tetap mendapatkan perhatian yang cukup darimu.

2. Teman-teman yang sudah kamu kenal sejak lama

 data-hashid= Tak selamanya teman dan pacar bisa berjalan berdampingan dan terlihat akur. Ada kalanya, pacarmu justru terang-terangan berkata tidak suka sama beberapa kawan dekatmu. Ditambah lagi doi berani menyuruhmu untuk tidak lagi bersahabat dengan mereka. Sebentar tunggu dulu, sebelum menjawab iya-iya saja sama keinginannya kamu harus kaji lebih lanjut, dong. Kira-kira apa alasan doi sampai sebegitu bencinya sama temanmu ini. Jika penyebabnya masuk akal, baru pertimbangakan. Namun bila alasan dia karena masalah pribadi, seperti gak suka saja secara personal, ya untuk apa digubris? Lagi pula, yang dia nilai buruk, kan cuma penampilan luarnya saja. Pacarmu belum tentu tahu betapa baik dan tulusnya kawanmu itu.

3. Impian dan cita-cita yang sedang kamu kejar

 data-hashid= Sebagai manusia yang mulai beranjak dewasa, sudah sewajarnya bila kamu memiliki mimpi dan cita-cita. Kadang dirimu sendiri saja heran, kenapa bisa kepikiran cita-cita setinggi itu. Kira-kira bisa terwujud apa tidak, ya? Begitu yang sering kamu tanyakan dalam hati. Sebagai pacar, harusnya doi bisa jadi pendukung nomor satu bagimu. Iya, tahu mimpimu bisa dibilang mustahil jadi kenyataan. Tapi paling tidak, dia dapat memberimu motivasi, dong supaya gak gampang menyerah sebelum berusaha. Bukannya malah menyepelekan apa yang kamu idam-idamkan dan beranggapan itu gak bakal bisa terwujud. Mau bagaimana pun kamu susah payah mengupayakannya. Pasti sedih banget, deh mendengarnya. Makanya, kamu gak perlu ambil pusing perkataan dia. Berjuang saja dulu, sisanya biar takdir yang menentukan. Setidaknya kamu sudah mencoba mengubah mimpimu itu jadi nyata.

4. Pekerjaan yang kamu miliki, selama itu baik dan tidak merugikan orang lain

 data-hashid= Sebenarnya tidak ada pekerjaan yang layak dinilai lebih rendang dari profesi yang lain. Selama itu gak melanggar hukum apalagi merugikan orang lain, ya. Jadi buat apa malu jika saat ini kamu bekerja di bidang jasa ekspedisi? Tidak ada yang salah dengan job desk-mu itu. Meskipun pacarmu kerap kali meledek apa yang kamu kerjakan, jangan pernah sekali pun memasukkannya ke dalam hati, ya. Apalagi rela mengajukan resign hanya demi membuatnya lega. Sementara saat ini gak gampang untuk mendapatkan pekerjaan. Kalau memang doi merasa malu dan kebertan dengan profesi yang kamu tekuni saat ini, ya tawarkan untuk putus saja. Bukannya mengancam, ya. Tapi percuma juga kamu mempertahankan seseorang yang gak bisa menghargai kerja kerasmu, hanya karena gengsi.

5. Prinsip hidup yang kamu pegang hingga sekarang

 data-hashid= Masing-masing orang termasuk kamu dan pacar pasti punya prinsip yang dijadikan pedoman hidup selama ini. Sayangnya, gak selamanya sepasang kekasih memiliki prinsip hidup yang sejalan. Seperti yang lagi kamu alami sekarang. Usut punya usut, ternyata visi dan misi kalian justru berseberangan, nih. Dimana dia punya prinsip mengutamkan diri sendiri dulu ketimbang orang lain, meskipun itu keluarganya. Sementara kamu lebih condong mementingkan kepentingan bersama di atas keperluanmu sendiri. Ya, selama kalian masih pacaran, sih perbedaan ini masih bisa jalan beriringan, ya. Lain cerita ketika sudah menikah nanti. Harus disamakan dulu pola pikirnya supaya gak menimbulkan perdebatan. Kalau sekarang doi sudah berani mengatur kamu harus selaras dengannya, jangan mau tunduk begitu saja, ya. Mesti duduk bareng dan cari jalan tengahnya.

6. Quality time-mu dengan keluarga

 data-hashid= Seperti yang dibahas di awal tadi, pacar bisa jadi orang terdekatmu layaknya keluarga. Tetapi tetap saja porsi keduanya tidaklah sama. Tentunya, keluarga jauh lebih penting ketimbang kekasihmu ini. Jadi, doi gak bisa seenaknya memintamu untuk memilih antara kamu atau keluarganya. Semisal, nih kamu berencana mengambil cuti selama lima hari akhir bukan nanti. Niatnya, sih tiga hari kamu habiskan bareng keluarga, sementara sisanya baru kamu pergi bareng doi. Tapi ternyata keputusanmu itu dirasa gak adil baginya. Dia ingin melewati lebih banyak waktu bersamamu. Alasannya karena kamu setiap hari bersama keluargamu. Sementara kalian jarang-jarang ketemu. Duh, sudahlah gak perlu diambil pusing. Masih mending kamu menyisakan waktu cutimu untuknya. Walaupun pacar merupakan salah satu orang terdekat yang kamu sayang dan percaya, tetap saja kalian mesti tahu batasan. Terutama soal saling menjaga privasi, ya. Jangan sampai kamu nurut saja apa kata doi tanpa menimbangnya terlebih dahulu. Nanti menyesal sendiri, lho!     (Sc : IDN news)                

Berita Lainnya

Index