Warga Belanda Ini Akhirnya Bertemu Ibu Kandung di Indonesia, Setelah 40 Tahun Terpisah

Warga Belanda Ini Akhirnya Bertemu Ibu Kandung di Indonesia, Setelah 40 Tahun Terpisah
JEVPEDIA.COM - Setiap anak pasti sangat merindukan orang tuanya jika sudah lama tidak bertemu. Apalagi waktu yang dihabiskan untuk tak berjumpa mencapai puluhan tahun lamanya. Setidaknya, begitulah yang dirasakan oleh Andre Kuik, seorang warga negara Belanda yang telah terpisah dengan ibunya selama 40 tahun. Lebih sedihnya lagi, selama itu pula Andre tak mengetahui siapa ibu kandung dia yang sebenarnya. Dilansir dari BBC pada Rabu (22/06/2020), Andre telah berjuang cukup lama demi mengetahui di mana keberadaan orang tua biologisnya. Cerita bermula ketika usia Andre menginjak lima bulan. Kala itu, dia diadopsi oleh pasangan Jan Kuik dan Mieke Kuik yang berasal dari Belanda. Bukti adopsi Andre tertera pada dokumen dan akta notaris pengangkatan dari Yayasan Pangkuan si Cilik, Jakarta, atas nama piminan Lies Darmadji pada 23 Juni 1976. Meski tahu kalau dia adalah anak adopsi, Andre semasa kecil tetap tak mempermasalahkan hal tersebut. Di Belanda, dia tetap mendapatkan kasih sayang layaknya keluarga kandung. Keluarganya di sana terbilang harmonis, dengan kakak angkat laki-laki dan perempuan asal Thailand, serta adik angkat asal Indonesia. Andre mulai mencari sosok orang tua kandungnya ketika dia pertama kali mengunjungi Indonesia, yaitu pada tahun 2013. Pada saat itu, dia meminta bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari Yayasan Mijn Roots. "Saya pertama kali kembali ke Indonesia pada tahun 2013, saat itu saya mulai mencari tahu dari mana saya berasal," kata Andre dalam bahasa Belanda, seperti dikutip dari Brilio. Pertama kali kembali ke Indonesia, Andre didampingi istrinya Marjolein Wissink saat mengunjungi Kota Lampung. Andre tiba-tiba merasa bahwa dia seperti berada di lingkungan dan komunitasnya sendiri. Keduanya lalu meminta bantuan sejumlah suster di Rumah Sakit Panti Secanti, tempat Andre dilahirkan. Sayangnya mereka tidak mendapatkan petunjuk yang jelas. Andre tidak menyerah begitu saja. Ketika putranya telah berusia 1,5 tahun, keinginannya untuk bertemu orang tua kandung kembali memuncak. Dia pun meminta izin kepada orang tua angkatnya di Belanda untuk mencari orang tua biologisnya di Indonesia. Pada tahun 2017, Ande kemudian melanjutkan lagi pencarian tersebut berbekal dokumen adopsi dari orang tua angkatnya. Sebelumnya, tim dari yayasan menemukan seorang ibu berusia 65 tahun bernama Kartini yang disinyalir merupakan ibu kandung dari Andre. Untuk memastikan hal itu, maka dilakukanlah tes darah kepada ibu Kartini. Secara mengejutkan, hasil tes darah tersebut ternyata mendekati seratus persen, bahwa Kartini benar adalah ibu kandung dari Andre Kuik. Usut punya usut, awal mula terpisahnya ibu Kartini dengan Andre terjadi pada Februari 1978. Kala itu, usia Andre baru empat hari, bahkan Kartini belum sempat memberinya nama. Namun sang suami, Theo Kohler yang diduga berdarah campuran Jawa dan Eropa, meminta Kartini untuk meninggalkan putra ketiganya itu di rumah sakit Panti Secanti, Gisting Lampung. Selang sepekan, ketika Kartini kembali ke rumah sakit, dia tidak mendapati keberadaan putranya lagi. Dia pun pulang dengan kesedihan yang mendalam dan sempat terlibat pertengkaran dengan suaminya. Sang suami pun kemudian pergi tanpa alasan ketika Kartini hamil anak keempat dan tak ada kabar sampai sekarang. Hingga akhirnya, Andre untuk pertama kali bertemu dengan ibu kandungnya itu pada pertengahan April lalu. Dia juga bertemu kedua kakak laki-lakinya yang bernama Wely dan Untung, serta adik perempuannya yang bernama Dewi Agustina.
Andre Kuik Dan Keluarga 8b03e
Sambutan hangat pun diterima Andre dan istirnya ketika bertemu sanak saudara dan tetangga ibu Kartini. Meski terkendala perbedaan bahasa, tetap tak bisa disembunyikan raut bahagia Andre yang telah menemukan ibu kandungnya itu. Tak ada rasa dendam dari Andre kepada ibunya, dan dia menyadari apa yang sudah terjadi bukanlah kesalahan dari orang tuanya. Mulai dari sini, Andre mengaku akan belajar bahasa Jawa sesuai kebiasaan ibunya. (sc jalantikus.com)

Berita Lainnya

Index