Siapa Bilang Kegantengan Ga Bisa Ngasih Makan?

Siapa Bilang Kegantengan Ga Bisa Ngasih Makan?

Memang yang namanya ukuran fisik atau tampilan itu ga nyambung sama urusan tercukupinya kebutuhan, agak susah atau bahkan ga ketemu kalau dicari kaitannya. Karena kegantengan itu bukan sejenis biji-bijian yang bisa dinanak kaya nasi, pun jadi lauk juga makin ga masuk akal. 

Tapi pernah dengar dari spesies yang kadang bisa jadi musuh sekaligus yang jadi kedemenan saya yaitu perempuan. Banyak dari mereka yang bilang “cantik” itu maknanya bisa diperluas, bukan soal look aja kok. Karakter, tutur kata, sikap yang baik itu kecantikan, kepercayaan diri, kemampuan berfikir, kemampuan menguasai atau punya skill di bidang tertentu juga bisa diartikan sebagai kecantikan.

Jadi anggaplah kita bersepakat dengan adil dan setara tentang kecantikan dan kegantengan, Berarti boleh dong kalau laki-laki yang secara muka biasa aja atau bahkan yang dibawah standar tapi punya sifat baik, bijak, berbudi pekerti, disiplin dan bertanggung jawab juga disebut sebagai laki-laki ganteng! Hehehe.

Maka sangat mungkin perempuan yang memilih hidup bersama seorang laki-laki bermodal ganteng, bisa tetap realistis dan sejahtera hidupnya, jika gantengnya dimaknai sebagai laki-laki penuh tanggung jawab seperti tadi, otomatis tipe laki-laki yang seperti ini akan selalu berusaha mencukupi kebutuhan si perempuan, ya sederhananya bisa ngasih makan.

Meskipun saya mencoba memperluas makna ganteng supaya yang tadinya tidak ganteng atau berwajah pas-pasan ikut masuk kategori ganteng. Bukan berarti saya membela laki-laki jelek, apalagi yang udah jelek tapi sok iye. Ada contohnya, dan ini cukup menjadi keresahan, karena menurut saya konyol. Saya sering melihat entah dalam bentuk video atau konten apapun, kutipan di facebook, status whatsapp, sampai tulisan di belakang truk. Yang isi kalimatnya semacam “Indonesia gak butuh orang ganteng, Indonesia butuh laki-laki yang mau kerja apa aja dan gak gengsian” atau kalimat seperti “Cinta gak mengenal wajahmu, tapi mengenal gambar wajah di lembar-lembar uangmu”. 

Saya merasa resah bukan karena tersinggung atau merasa mewakili kumpulan laki-laki ganteng. Muka saya rata-rata atau biasa aja sih dan mencoba untuk obyektif. Bahwa seolah-olah laki-laki yang ganteng bisa dengan gampang diberi cap cuma mengandalkan muka, jarang setia karena bebas tebar pesona sana-sini, dan hidupnya serba mudah. 

Padahal yang rupawan tapi kerja keras, anti gengsian, setia, gak neko-neko juga banyak lho. Sedangkan yang merasa jelek lantas bebas menghakimi memukul rata orang ganteng gitu!?. Padahal yang emang udah jelek tapi kerjanya jarang, tukang selingkuh dan melakukan perbuatan gatau diri yang lain juga ga kalah banyak. Apalagi yang punya kekuasaan, upss. 

Sebagai laki-laki saya juga tau bahwa bawaan hormon maskulin membuat para laki-laki memiliki hasrat bersaing. Salah satunya seperti tadi, bahkan ketika merasa jelek cara terbaik mengalahkan yang ganteng adalah dengan menonjolkan sisi materi. Tapi sekeras apapun materi dicari dan sebanyak apapun dikumpulkan, tidak akan membuat buruk rupa yang berdasarkan standar umum, sirna begitu saja. 

Bahkan bila materi yang bejibun digunain buat operasi plastik, DNA atau data-data yang asli tidak akan berubah bos!. Setetes air mani yang nantinya akan membuahi juga membawa keaslian itu. Ya semoga saja ketika pembuahan berhasil, lalu nanti lahir si anak, bisa dapet unsur cakep dari Ibunya dengan dominan, jadi ga sia-sia niat ngerubah keturunannya wkwkwk. Tapi harus diingat, jika memang materi jadi senjata ampuh untuk mendapatkan hati perempuan yang cantik, probabilitas ketulusannya tentu tidak tinggi, paling cuma dibawah 40%, haha. Memang pada awalnya berhasil dinikahi, tapi ketika yang paling jadi alasan untuk mau dan menjawab “yes i will” dari pertanyaan “will you marry me?”, adalah materi, maka perlu dipertanyakan apakah nantinya akan tetap bertahan ketika materi berkurang drastis?. 

Yang pasti, apa yang ada di kehidupan itu lebih beragam dari yang kita kira, polaritasnya juga ga sesimpel lambang “yin & yang”, ga selalu hitam ada setitik putihnya, ada juga hitam yang titik dalamnya hitam juga, atau sebaliknya yang putih bisa penuh putih, atau ada juga bahkan yang agak kecampur jadi guratan abu-abu kaya motif keramik.

Lagian buat para perempuan nih ya, tidak perlu anti ganteng hanya karena ada stigma-stigma buruk yang melekat padanya. Seolah semua laki-laki yang rupawan (fisik) itu mutlak hanyalah cover. Jujur saja lah, ada proses kimia dalam diri yang bikin perasaan menggelora, salah satu faktor besarnya adalah dari pandangan, ya kan?. 

Dan balik lagi dengan perspektif di atas, kan kegantengan itu bisa diperluas maknanya menjadi laki-laki yang bertanggung jawab, memiliki kesalehan dan kebijaksanaan, beuhh tipe-tipe yang otomatis berkharisma gini, setuju dong pasti. Kecuali kalau memang mau cari modelan partner in crime (dalam arti yang sebenarnya), saya angkat tangan si, hihihi. 

Intinya, daftar teratas yang paling masuk akal itu dari sekian banyak pilihan adalah laki-laki yang kegantengannya bisa ngenyangin perut dan hati, syukur-syukur juga bisa ngenyangin mata.

Berita Lainnya

Index