Nikah Dulu Atau Mapan Dulu, Ini Saran Pakar Hubungan!

Nikah Dulu Atau Mapan Dulu, Ini Saran Pakar Hubungan!
JEVPEDIA.COM - Banyak orang punya rencana menikah, tetapi apakah Anda sudah siap? Selain punya calon dan niat, kesiapan adalah pertanyaan selanjutnya yang harus Anda tanyakan kepada diri sendiri dan pasangan saat akan menikah. Jadi, nikah dulu atau mapan dulu nih baiknya? Ini saran pakar! Dalam sebuah webinar, Lex dePraxis, seorang relationship coach menganjurkan agar Anda punya persiapan matang sebelum menikah. Selain urusan finansial, pastikan Anda dan pasangan mapan secara emosional, punya keberdayaan diri, dan sama-sama punya kematangan. "Rumah tangga itu bukan tempat istirahat, tetapi 'pekerjaan seumur hidup', Anda berdua harus bekerja keras untuk bisa menjalani dan menjaga kelanggengan rumah tangga." Maka sebelum menikah, coba lakukan 3 persiapan ini.

1.       Tentukan Prioritas

Anda harus jujur dan bertanya pada diri sendiri dan pasangan, ingin menikah atau siap menikah? Jangan menikah hanya karena keinginan tanpa kesiapan. Apa yang ingin Anda capai dalam hidup dan apa yang tujuan yang ingin Anda capai dalam suatu hubungan, carilah pasangan yang kompatibel yang punya prioritas, nilai, dan tujuan yang sama.

2.       Sama-sama berkembang jadi baik sebelum berkembang biak

“Anda dan pasangan harus sama-sama berkembang baik sebelum berkembang biak,” kata Coach Lex sambil tertawa. Berkembang baik di bidang apa?
  • Punya tanggung jawab
karena menikah adalah tanggung jawab bersama, Anda dan pasangan harus bisa bertanggung jawab atas diri sendiri dan siap bertanggung jawab akan keluarga yang akan dibina.
  • Punya pekerjaan
Ini bukan yang utama, tetapi salah satu atau Anda berdua juga perlu memiliki pekerjaan. Realtistis saja, pernikahan dan berumah tangga kan butuh biaya, bila Anda dan calon suami tidak punya pekerjaan, tidak punya pendapatan tetap, bagaimana bisa menghidupi kehidupan pernikahan nanti? Biaya untuk Anda berdua dan biaya bila ingin punya anak nanti, sudah harus dipikirkan sdan direncanakan ejak awal.
  • Punya kesiapan mental
Apakah Anda dan pasangan sudah sama-sama siap secara mental? Sudah sama-sama dewasa dalam sikap dan pemikiran untuk menikah, bukan hanya lewat perkataan atau janji-janji, tetapi lewat perbuatan dan tindakan nyata.

3.       Berlakukan masa evaluasi

Anda dan pasangan harus kenal satu sama lain, maka tentu ini butuh proses dan waktu. Kenali buruk-buruknya diri sendiri dan kenali buruk-buruknya pasangan, kemudian bisakah Anda berdua mengatasi dan menerima masing-masing, sisi baik maupun buruknya? “Coba jalani masa pacaran, lihat dan masuk masa evaluasi selama 6-12 bulan, apakah Anda berdua bisa berkembang jadi lebih baik bersama? Bila tidak, lebih baik putuskan hubungan, lakukan cut loss, daripada diteruskan dan Anda terjebak ‘investasi bodong’ yang merugikan kedua belah pihak." terang coach Lex. (Sc : Womantalk))

Berita Lainnya

Index