Jevpedia.com - Kecamatan Sungai Batang, Kabupaten Indragiri Hilir, terus berkomitmen pada pengembangan inovasi daerah guna meningkatkan kualitas hidup dan daya saing masyarakatnya. Pemerintah Kecamatan Sungai Batang, di bawah pimpinan Camat Abu Bakar, SH, telah mengambil langkah signifikan dengan menerbitkan dua Surat Keputusan penting. Surat Keputusan Camat Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir Nomor Kpts.07.2/SB-PKP/I/2023 tanggal 12 Januari 2023 menetapkan Inovasi Daerah di Kecamatan Sungai Batang. Sementara itu, Surat Keputusan Nomor Kpts.09.1/SB-PKP/I/2023 tanggal 6 Februari 2023 membentuk Panitia Pengelola Inovasi Daerah Olahan Batang Pohon Pisang (BAPOPI) di wilayah tersebut.
Inovasi daerah yang diperkenalkan adalah INOVASI FRUGAL, yaitu proses penciptaan produk inovatif dengan biaya lebih rendah dibandingkan produk yang sudah ada. Inovasi ini dirancang untuk merespons keterbatasan sumber daya—baik keuangan, materi, maupun institusi—dan mengubah keterbatasan tersebut menjadi keuntungan.
Produk unggulan dari inovasi ini adalah "OLAHAN BAPOPI" atau olahan batang pohon pisang. Produk ini memanfaatkan potensi lokal dari Batang Pohon Pisang (Musa paradisiaca) yang melimpah di Desa Pasenggerahan dan Kecamatan Sungai Batang umumnya. Pisang, tanaman khas daerah tropis, tumbuh baik dari dataran rendah hingga ketinggian 1300 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan ideal sekitar 1500-2500 mm per tahun dan temperatur 15-35°C. Tanaman ini memiliki siklus hidup antara 1-1,5 tahun, dan buahnya dapat ditemukan sepanjang tahun.
Buah pisang terkenal akan rasanya yang enak dan kandungan gizinya yang baik untuk kesehatan. Selain buah, batang pisang juga memiliki manfaat kesehatan, termasuk membantu detoksifikasi sistem pencernaan, mengobati asam lambung, menurunkan berat badan, serta mengontrol kolesterol dan tekanan darah. Batang pisang mengandung serat pangan yang tinggi dan berbagai zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan.
Serta bonggol pisang kaya akan serat pangan kasar yang terbukti mampu mencegah berbagai macam penyakit, diantaranya penyakit gigi, diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, obesitas, serta meningkatkan kesehatan mikroflora usus.
Karena batang pisang mempunyai kandungan bahan kering (BK) 87,7%, abu 25,12%, lemak kasar (LK) 14,23%, serat kasar (SK) 29,40%, protein kasar (PK) 3% termasuk asam amino, amine nitrat, glikosida, mengandung N, glikilipida, vitamin B, asam nukleat, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 28,15% termasuk karbohidrat, gula dan pati .
"Inovasi Olahan Bapopi pada prinsipnya merupakan pengembangan dari inovasi sebelumnya, yaitu Inovasi Kelapa Kopyor Bisa (Kegiatan Pengolahan Pangan Komoditas Pertanian yang Berorientasi Bisnis Agro) yang meliputi nuget ikan gabus dan barongko tumbung kelapa, Inovasi Pengelolaan Nypa Palem, serta Inovasi Yuni Oliga ‘Yuk Nikmati Olahan Ikan Gabus’. Begitu juga dengan olahan Bapopi, diharapkan dapat menembus pangsa pasar dan menjadi komoditas andalan Desa Pasenggerahan," papar Abu Bakar, SH.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Pasenggerahan mengungkapkan rasa senangnya dengan mengatakan, "Atas nama Pemerintah Desa Pasenggerahan, kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada penggiat industri rumahan berupa Olahan Bapopi atau Olahan Batang Pohon Pisang. Selama ini batang pohon pisang tidak termanfaatkan, kini diolah dan diracik sedemikian rupa menjadi cemilan yang enak, gurih, dan garing. Olahan ini juga bermanfaat untuk kesehatan. Kami mengajak masyarakat untuk menghindari makanan tidak sehat dan menikmati hidup dengan bahagia bersama Olahan Bapopi Pasenggerahan." Pungkas Jimmy.
Melalui "OLAHAN BAPOPI", diharapkan potensi lokal dapat digali lebih dalam, pengembangan sumber daya manusia meningkat, dan ekonomi kerakyatan diperkuat. Inovasi ini diharapkan akan menjadi motor penggerak ekonomi, meningkatkan produktivitas perdesaan, serta membangun kapasitas desa secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan kemandirian desa.(BSR)