POTENSI WISATA MINAT KHUSUS PERKEBUNAN KELAPA

POTENSI WISATA MINAT KHUSUS PERKEBUNAN KELAPA
Perkebunan kelapa di PT. Pulau Sambu

            Siapa yang tak suka jalan-jalan? 

            Siapa yang tak suka liburan?

            Siapa yang tak suka menghabiskan hari dengan mengeksplorasi hal-hal baru

            dan menarik?

            Lalu kemana tujuan liburan anda kali ini?

            Ada yang suka dengan pergi ke wahana bermain, ada yang suka pergi ke situs bersejarah, lalu ada pula yang senang mengunjungi tempat estetik untuk sekedar mengabadikan gambar atau membuat momen istimewa bersama orang terkasih. Dan tidak sedikit pula yang senang liburan ke alam bebas seperti ke pantai, goa, mendaki gunung atau menyaksikan fenomena alam. Lalu bagaimana dengan mengunjungi wisata minat khusus? Wahh menarik, apa ya wisata minat khusus itu?

           Kita lari ke pengertiannya dulu ya, Wisata minat khusus merupakan salah satu jenis wisata dimana wisatawan atau pengunjung melaksanakan perjalanan untuk belajar dan berupaya mendapatkan pengalaman baru tentang sesuatu hal didaerah yang dikunjungi. Pariwisata minat khusus adalah pariwisata yang menawarkan pekerjaan yang tak biasa dikerjakan oleh turis pada biasanya atau wisata yang butuh keterampilan khusus atau interes khusus buat untuk mengerjakannya. Dan biasanya peminat wisata ini harus memiliki keterampilan khusus. Wisata minat khusus ini dalam Bahasa Inggris disebut juga dengan Special Interest Tourism(SIT). Menurut Read Hall serta Weiler (1992) …is travel for people who are going somewhere because they have a particular interest that can be pursued in a particular region or at a particular destination(...adalah perjalanan bagi orang-orang yang akan pergi ke suatu tempat karena memiliki minat tertentu yang dapat ditekuni di suatu daerah atau tujuan tertentu).

           Bentuk kegiatan dari wisata ini disesuaikan dengan kepentingan khusus individu atau kelompok wisatawan. Beberapa contoh wisata minat khusus adalah trekking,rafting (mengarungi sungai), diving (menyelam), hiking (mendaki gunung), dan lain sebagainya. Dalam wisata minat khusus ada 4 hal yang menjadi poin utama yaitu bermanfaat, memperkaya wawasan, pengalaman petualangan dan pengalaman belajar. Biasanya wisatawan minat khusus akan mencari hal-hal baru, autentik dan memiliki tantangan yang berbeda dengan wisata yang biasanya. Penggemar wisata minat khusus juga tidak sebanyak wisata komersial pada umumnya, wisata ini cenderung sepi peminat. Hal ini tidak lain karena objek wisata yang ditawarkan seringkali membutuhkan keahlian khusus dan malah menawarkan kesulitan untuk menikmatinya. Namun bagi pecinta wisata ini, justru hal inilah yang mereka butuhkan.

            Ada sekian banyak syarat-syarat yang bisa digunakan sebagai petunjuk dalam menentukan satu wujud wisata minat khusus ialah : 1) Learning, pariwisata yang fundamental pada bagian belajar; 2) Rewarding, pariwisata yang memasukkan bagian pemberian penghargaan; 3) Enriching, pariwisata yang masukkan kesempatan berlangsungnya pengkayaan pengetahuan di antara wisatawan dengan orang; 4) Adventuring, pariwisata yang didesain dan dibalut dengan petualangan. 

            Nah, wisata minat khusus ini biasanya mencakup dalam suatu area/desa. Tetapi tidak tiap desa bisa menjadi desa wisata, karena sedikitnya dibutuhkan 3 elemen untuk membuatnya. Elemen pertama dengan menyaksikan kekuatan wisata yang ada. Di sini piranti desa harus mempunyai pangkalan data yang terang berkenaan tempat, lokasi, wilayah dan bagaimana ekosistem yang bisa menolong peningkatan tujuan wisata nantinya.Elemen selanjutnya dengan menyaksikan minat dan persiapan warga pada peningkatan tujuan wisata di tempat. Desa wisata akan berkembang bila dibentuk organisasi atau kelompok khusus yang akan mengurus keperluan desa wisata baik dari pemerintah, warga setempat, maupun dari lembaga swasta di daerah tersebut.

              Pada intinya desa wisata menawarkan pengalaman mengenai bagaimana hidup di desa bersama warga setempat. Mereka turut serta dalam beragam tipe kegiatan warga pedesaan, yang esensial atau teknikal yang pastilah berlainan dengan kehidupan sehari-hari beberapa wisatawan. Dengan adanya desa wisata tersebut, akan membuka peluang bagi masyarakat untuk membuka usaha homestay,  kerajinan, kesenian, dan berbagai macam kuliner.Sampai di sini dapat kita tarik kesimpulan jika wisata desa pada umumnya terutama wisata minat khusus, dapat menjadi salah satu ide yang hendak dibawa untuk pemerataan di bidang pariwisata dan ekonomi. Hal ini memungkinkan warga desa dan perangkat UMKM desa dapat turut menikmati kue ekonomi pariwisata yang mekar seperti yang kita saksikan pada berbagai wisata saat ini. Karena itu, pemerintah sebenarnya perlu secepatnya melakukan pengidentifikasian perubahan pariwisata minat khusus ini, lalu memetakan keunggulan dan imbas positif peningkatan tujuan wisata minat khusus yang ada.

              Seterusnya, pemerintah dapat memperoleh info mendalam mengenai praktik-praktik terbaik dalam pengendalian tujuan wisata minat khusus untuk selanjutnya jadi guidelines dan patokan untuk calon-calon tujuan wisata khusus pada tempat lain. Dan yang lebih bernilai, dengan hasil analisis itu pemerintah juga dapat mengenali kesempatan dan peluang interferensi peraturan untuk peningkatan selanjutnya dari wisata minat khusus secara masif (nasional).

               Searah dengan Aturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015, peningkatan wisata berbasiskan perdesaan (desa wisata) dapat menggerakkan rutinitas ekonomi pariwisata di perdesaan yang bisa menghalangi urbanisasi orang desa ke kota. Hal ini juga memungkinkan untuk pemerataan pembangunan. Peningkatan wisata perdesaan dapat menggerakkan konservasi alam (rentang alam, persawahan, perkebunan, sungai, dan danau) yang dapat beresiko mereduksi pemanasan global. Program desa wisata terutama wisata minat khusus juga menjadi preferensi yang positif untuk peningkatan kemampuan aktor wisata. Sehingga akan terjadi keseimbangan antara pemberdayaan sumber daya alam dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusianya.

              Pariwisata alternatif sekarang ini jadi trend untuk beberapa wisatawan. Salah satu pariwisata alternatif yang bisa dipilih oleh wisatawan adalah Pariwisata minta khusus. Pariwisata alternatif sebagai ide wisata yang lebih berteman dengan alam dan warga lokal, yang tidak dapat diperoleh saat bertandang ke tujuan wisata biasa.Karenanya, beberapa paket wisata yang memprioritaskan budaya, alam, dan suatu hal yang unik dari wilayah tertentu sedang benar-benar disukai. Satu diantaranya dengan berkunjung ke desa wisata, terutama desa wisata minat khusus.

            Salah satu wisata minat khusus yang ada di Provinsi Riau adalah wisata minat khusus Bukit Suligi. Bukit Suligi merupakan salah satu bukit yang ada di Desa Aliantan, Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Memiliki ketinggian 812 meter diatas permukaan laut. Bukit ini meraih penghargaan dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia tahun 2019 dalam kategori wisata dataran tinggi terpopuler. Bukit Suligi saat ini dijuluki dengan nama “samudera awan” karena pesona keindahan yang bisa kita lihat ketika berada dipuncaknya seakan melihat samudera awan. Provinsi Riau menetapkan bukti Suligi sebagai kawasan wisata baru dan dirancang bagi wisatawan minat khusus, yakni mereka yang siap melintasi jalan menanjak, menerabas semak belukar dan perkebunan karet. Wisata ini pertama kali digagas dan digalakkan oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) The Caretaker didukung oleh pemerintah desa setempat dan seluruh masyarakat desa.Selain Bukit Suligi ada beberapa desa di Indonesia yang masuk dalam kategori desa wisata minat khusus. Diantaranya yaitu desa wisata munggu Badung, Bali dengan tradisi makotek. Yaitu tradisi tradisional untuk tolak bala yang masih dilakukan masyarakat desa munggu setiap hari raya kuningan atau 6 bulan sekali.

            Lalu bagaimana dengan Kabupaten Indragiri Hilir? Apakah sudah ada desa wisata minat khusus yang digalakkan secara gamblang oleh pemerintah, masyarakat dan pihak-pihak terkait? Seperti yang kita ketahui bersama Kabupaten Indragiri Hilir terkenal dengan sebutan “Negeri Seribu Parit”. Sebutan ini menurut Bupati Kabupaten Indragiri Hilir, HM. Wardan menganalogikan parit sebagai urat nadi kehidupan di Kabupaten Indragiri Hilir. Hal ini tentu tidak jauh dari sejarah nenek moyang diKabupaten Indragiri Hiliryang hampir 70 persen adalah petani kelapa. Dan sampai hari ini pun kelapa masih menjadi komoditas utama di Kabupaten Indragiri Hilir. Parit ini sendiri digunakan masyarakat terutama petani kelapa untuk membawa kelapa keluar dari kebun. Hingga muncullah sebuah istilah yang melekat untuk masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir yaitu “ Setiap 1 kebun kelapa milik nenek moyang terdahulu, dibuatkanlah sebuah parit”. Karena nilai sejarah itulah Kabupaten Indragiri Hilir sangat tepat dijuluki dengan nama “negeri seribu parit”, apalagi masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir juga sudah menggunakan pembagian wilayah didaerah mereka dengan nama parit 1, parit 2 , dan seterusnya.

            Menurut keterangan dari Gubernur Provinsi Riau, Drs. H. Syamsuar, Msi terhitung sampai tahun 2022 luas perkebunan kelapa di Riau yaitu 426.579 Hektar dimana sebagian besarnya terdapat di KabupatenIndragiri Hilir yaitu sekitar 341.762 hektar. Dengan begitu sudah sewajarnya Kabupaten Indragiri Hilir disebut sebagai negeri hamparan kelapa. Komoditi kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir sudah dibudidayakan sejak lama dan semakin berkembang dengan baik. Keberhasilan pembangunan perkebunan berpengaruh signifikan terhadap perekonomian masyarakat secara umum. Perkebunan kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir menyumbang kontribusi sebesar 76,24 persen dari luas perkebunan kelapa di Provinsi Riau dan 11,07 persen dari luas perkebunan nasional sehingga menjadi salah satu daerah penghasil kelapa terbesar di Indonesia. Karena alasan inilah Kabupaten Indragiri Hilirterpilih untuk mengadakan festival kelapa internasional yang merupakan agenda rutin bagi negara-negara yang tergabung dalam Asian and Pasific Coconut Community (APPC) pada tahun 2017. Tidak hanya itu, Kabupaten Indragiri Hilir juga sering mengadakan event-event bertema kelapa untuk memperkenalkan dan menunjukkan kepada masyarakat umum mengenai komoditas unggulan diKabupaten Indragiri Hilir.

            Dengan potensi kelapa yang ada, di Kabupaten Indragiri Hilir berdiri salah satu pabrik pengolahan kelapa terbesar di Indonesia bahkan dunia. Pabrik tersebut bernama PT Pulau Sambu yang berdiri megah di Kuala Enok, Guntung dan Pulau Burung (perkebunan dan industri). Selain di tiga tempat ini, PT Pulau Sambu juga ada di Jakarta bahkan Singapura.PT Pulau Sambu didirikan sebagai suatu perusahaan pada tahun 1967, namun nilai warisannya dimulai dari semangat perintis Tn. Tay Juhana. Pendiri kelahiran negara Singapura ini berkelana ke Kuala Tungkal di Provinsi Jambi di Indonesia, dan menanamkan semangat dan jiwanya untuk membangun pondasi yang bersifat inovatif dan inklusif secara sosial. Dia lalu memilih untuk mengadopsi kewarganegaraan Indonesia dan mengabdikan seluruh hidupnya untuk bisnis dan masyarakat.Tn. Tay Juhana menyesuaikan dirinya dengan sifat dinamika bisnis dan sosial yang saling terkait satu sama lain. Dia membayangkan suatu perusahaan yang bersifat holistik dalam segala aspek dan berusaha untuk membangun perusahaan yang bermanfaat bagi petani, mitra bisnis, pelanggan, dan alam itu sendiri secara bersama. Visi dan strategi yang ditetapkan oleh Tn. Tay Juhana untuk masa depan selalu, bahkan sejak dari awal pendirian perusahaan ini, mengeluarkannya dari trendbisnis utama dan membawanya masuk ke wilayah asing yang penuh dengan peluang.Yang terpenting, dia memiliki ambisi mulia untuk menghadirkan keberlanjutan hidup dan masa depan kepada komunitas masyarakat secara keseluruhan.Hasrat terdalam dirinya adalah untuk menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi, yang membantu membuka jalan bagi generasi berikutnya.

              Selama 55 tahun, Tn. Tay Juhana mewujudkan visinya menjadi kenyataan. Semangat perintisnya mengarahkan seluruh industri kelapa ke tempat yang lebih tinggi dan mengembangkan sistem yang berbeda dari yang pernah ada sebelumnya. Model bisnis baru dikembangkan, dari perdagangan kopra menjadi penggilingan kopra, yang pada saat itu belum pernah dilakukan sebelumnya diKabupaten Indragiri Hilir. Beliau merevolusi keseluruhan proses yang ada, menghadirkan upaya inovatifnya ke berbagai pelosok dunia. Di bawah naungan inovasinya yang terus-menerus, SAMBU GROUP tak henti-hentinya berusaha untuk memperluas jangkauannya dalam menciptakan hasil yang berguna bagi masyarakat.Upayanya segera berakar dan tumbuh berkembang menjadi SAMBU GROUP seperti yang kita kenal sekarang ini. Hingga hari ini, SAMBU GROUP memperingati dan meneruskan visi dan strateginya, mendorong perusahaan untuk berjalan menyusuri jalan yang belum pernah dilalui sebelumnya untuk mencari peluang yang lebih baik.

            Oleh karena itu, Pabrik ini merupakan salah satu bentuk interpretasi betapa potensialnya perkebunan kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir. Pabrik ini selain membeli kelapa dari petani-petani disekitar Kabupaten Indragiri Hilirjuga memiliki perkebunan kelapanya tersendiri. Terhitung luas perkebunan kelapa milik pabrik ini menyentuh angka 7.679,2 hektar. PT Pulau Sambu terutama yang berada di Pulau Burung yang Bernama Riau Sakti United Plantation juga sudah berhasil mengembangkan metode penanaman kelapa di atas tanah gambut berpori. Mereka juga memiliki sistem tata air atau yang disebut dengan kanal-kanal yang saling berhubungan antar wilayah. Inilah salah satu kunci yang membuat perkebunan kelapa di lahan gambut berpori ini menjadi sukses dan berkembang. Seperti yang kita ketahui lahan gambut berpori tidak efektif untuk penanaman kelapa. 

            Selain menjadi nilai ekonomi yang utama dengan menjual buah kelapa, perkebunan kelapa juga berpotensi menjadi desa wisata dan atraksi wisata bertema perkebunan kelapa. Potensi wisata ini berkaca pada prinsip-prinsip wisata minat khusus yang sudah kita bahas pada awal tulisan ini. Keberhasilan suatu wisata tidak hanya bergantung pada objek wisata apa yang diperlihatkan. Untuk itu dalam usaha pengembangannya melibatkan banyak pihak yaitu pemerintah, masyarakat desa setempat, pihak-pihak lain seperti perusahaan/pabrik yang ada disekitar perkebunan. Dan satu hal yang pasti harus ada adalah komitmen, kerja keras dan ketekunan.Wisata minat khusus perkebunan kelapa bisa menjadi potensi wisata yang menarik dikalangan wisatawan lokal terlebih lagi mancanegara. Mengapa? Karena setidaknya ada 3 hal yang menjadi poin penting wisata ini bisa dihadirkan. 

            Yang pertama adalah wisata ini akan memberikan pengalaman baru untuk belajar/ learning. Wisatawan bisa belajar tentang cara menanam kelapa, merawat, memanen dan bahkan sampai keproses pengangkutan menuju pabrik. Desa yang dipersiapkan untuk tujuan wisata minat khusus harus dipersiapkan semaksimal mungkin untuk lahan perkebunan yang bersih dan asri. Selain itu juga difasilitasi penginapan dan atraksi wisata lainnya yang akan ditontonkan juga menjadi poin tambahan. Pada bagian ini pemerintah bisa bekerja sama dengan pihak perusahaan dan masyarakat untuk membentuk suatu kelompok sadar wisata untuk menjadi motor penggerak proyek wisata ini. 

             Perkebunan kelapa bisa disulap menjadi tempat yang estetik bernuansa floral. Wisata dengan menonjolkan keindahan alam yang menyegarkan sedang menjadi trend dan selalu diburu oleh wisatawan terutama bagi mereka yang memiliki mobilitas kerja yang tinggi. Disini juga bisa dibangun homestay bergaya rustic yang senada dengan perkebunan kelapa. Dimana ketika pengunjung membuka pintu mereka bisa melihat hamparan perkebunan kelapa yang indah dengan aktivitas para pekerjanya. Kebisingan yang ditimbulkan oleh petani kelapa dan aktivitasnya adalah kebisingan alami yang bisa merangsang keingintahuan wisatawan yang ada. Pola homestay yang banyak berkembang untuk wisata desa minat khusus lebih kepada penginapan dirumah warga. Ada beberapa rumah warga yang dipersiapkan untuk menjadi homestay bagi para wisatawan. Disana wisatawan akan tinggal bersama warga, ini bertujuan untuk menonjolkan interaksi yang lebih mengedepankan human interest. Dengan pola interaksi seperti ini tentu warga yang rumahnya dijadikan homestay juga harus meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal dan kemampuan bahasa.

            Yang kedua adalah wisata minat khusus ini bisa menjadi rewarding atau penghargaan. Penghargaan ini lebih kepada para petani kelapa dengan segala aktivitasnya. Aktivitas wisata ini menjadi pembelajaran kepada para wisatawan bagaimana perjuangan petani kelapa dengan segala kesulitannya sehingga menjadi cerminan untuk lebih menghargai apa yang mereka miliki saat ini. Selanjutnya, wisata minat khusus perkebunan kelapa ini akan menggali sisi adventure atau petualangan baru. Bagaimana bisa perkebunan kelapa justru menjadi petualangan baru? Ini berkaitan dengan atraksi yang bisa dirasakan langsung oleh wisatawan bersama dengan petani kelapa. Seperti contoh penggunaan alat pengangkut kelapa manual yang biasa digunakan petani untuk membawa kelapanya dari dalam kebun kepinggir parit atau biasa disebut “ambung”. Hal ini tentu menjadi hal baru yang tidak pernah dirasakan oleh wisatawan, mereka bisa mencoba kegiatan tersebut sekaligus menjadi pembelajaran bagi wisatawan bagaimana perjuangan keras para petani untuk mengantarkan kelapa hingga menjadi produk turunan kelapa yang bisa dirasakan oleh semua manusia. 

            Atraksi selanjutnya yang bisa dirasakan dan menjadi petualangan baru wisatawan adalah proses “nganyut”, yaitu proses memasukkan kelapa kedalam parit untuk dibawa ketempat pengupasan kelapa dengan memanfaatkan pasang surut air. Wisatawan bisa diajak untuk langsung masuk kedalam parit ikut menggiring kelapa untuk sampai ke hulu sungai dan ikut serta menaikkan kelapa keatas tempat pengupasan kelapa bersama para petani. Lalu atraksi lain yang tak kalah menarik yang bisa diadaptasi adalah “bakaroh” yang ada di desa sungai intan Kecamatan Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir. Bakaroh ini adalah acara tradisi tahunan yang dilakukan masyarakat. Bentuknya yaitu mencari ikan didalam parit secara bersama-sama. Acara ini menjadi hiburan tersendiri untuk masyarakat di sana. Pada acara berlangsung banyak masyarakat yang menonton dipinggir parit dan banyak pula yang turut serta mencari ikan di dalam parit dengan membawa serokan atau alat penangkap ikan tradisional lainnya.

            Hal yang pasti menjadi klausa penting dengan pengembangan desa wisata minat khusus perkebunan kelapa ini adalah penggerakan UMKM di desa tersebut. Dimana ketika sektor wisata mulai tumbuh dan memiliki prospek yang baik, maka UMKM akan ikut bertumbuh baik itu dari segi kuliner, souvenir maupun cinderamata. Hal ini juga akan merangsang pertumbuhan sektor investasi, baik investasi di perkebunan kelapa sebagai sentral industri ataupun sektor investasi untuk penggiatan pariwisata dan konservasi disekitar area wisata. Dari pohon kelapa yang menjulang tinggi kita bisa melihat banyak kebermanfaatan akan buah dan ekosistem kelapa. Pohon sejuta manfaat sangat layak disematkan pada pohon kelapa dengan nama latin cocos nucifera ini.

Bagaimana ? apakah anda berminat untuk mencoba mengunjungi jika desa wisata minat khusus perkebunan kelapa ?

            

Halaman :

Berita Lainnya

Index