Inilah Tujuan dan Manfaat Program Keluarga Berencana

Inilah Tujuan dan Manfaat Program Keluarga Berencana

Inhil, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil)  ajak mengenali Tujuan dan manfaat program keluarga berencana adalah mewujudkan keluarga sehat, bahagia, dan sejahtera. Namun, program ini sering kali disalahartikan sebagai program menolak kehadiran anak. Untuk memahami lebih jauh program KB, simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.  

Keluarga berencana (KB) merupakan program skala nasional yang dikelola oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Ada banyak manfaat program keluarga berencana yang dapat diperoleh dan salah satunya adalah menghasilkan keluarga yang berkualitas.

Manfaat Program Keluarga Berencana

Berikut ini adalah beberapa manfaat program keluarga berencana yang penting untuk diterapkan pada setiap keluarga:

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi

Program kehamilan yang direncanakan dengan matang akan memberikan dampak baik bagi kesehatan ibu dan bayi. Selain itu, program KB juga memberikan pengarahan mengenai langkah-langkah untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik sebelum maupun setelah melahirkan.

2. Mendorong kecukupan ASI dan pola asuh yang baik bagi anak

Dengan program KB, pasangan dapat merencanakan waktu kehamilan dengan tepat. Hal ini erat kaitannya dengan kecukupan ASI dan pola asuh anak. Idealnya, jarak anak pertama dan kedua adalah 3–5 tahun.

Dengan jarak waktu ini, anak pertama bisa mendapatkan manfaat ASI dengan maksimal hingga usianya 2 tahun. Tak hanya itu, anak juga jadi bisa mendapatkan perhatian penuh dari orang tuanya sehingga bisa berdampak positif untuk tumbuh kembangnya.

3. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan

Pasangan yang tidak menjalankan program KB berisiko mengalami kehamilan yang tidak direncanakan. Misalnya, perempuan di atas 35 tahun dan belum menopause yang melakukan hubungan intim tanpa alat kontrasepsi bisa saja hamil. Namun, kehamilan ini berisiko tinggi dan bisa berdampak fatal pada ibu dan bayi.

Begitu juga dengan kehamilan yang terlalu dini setelah melahirkan. Misalnya, seorang wanita bisa saja melahirkan ketika anak pertama masih berusia di bawah 1 tahun.

Pada kondisi ini, ibu bisa saja belum pulih sepenuhnya setelah melahirkan anak sebelumnya. Hal ini tentu berdampak pada kesehatan fisik maupun mentalnya.

4. Mencegah penyakit menular seksual

Meski dilakukan antara suami-istri, hubungan seksual tidak terlepas dari risiko terjadinya penyakit menular seksual seperti sifilis, gonore, hingga HIV/AIDS. Namun, hal ini bisa dicegah dengan penggunaan alat kontrasepsi, seperti kondom.

5. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi

Manfaat program keluarga berencana lainnya adalah untuk menurunkan risiko kematian ibu dan bayi. Kasus ini masih sering dijumpai di masyarakat, terutama pada kehamilan berisiko tinggi, misalnya pada wanita berusia lebih dari 35 tahun, wanita yang menderita penyakit kronis tertentu, dan wanita yang baru saja melahirkan.

6. Membentuk keluarga yang berkualitas

Semua yang direncanakan dengan baik juga bisa berbuah baik. Dalam hal ini, merencanakan kehamilan dan jumlah anak bukan cuma masalah waktu, tetapi juga soal ekonomi, pendidikan anak, dan pola asuh.

Jika semua itu direncanakan dengan baik, peluang menciptakan keluarga berkualitas pun akan semakin besar.

Dari tujuan dan manfaat program keluarga berencana di atas, Anda bisa melihat bahwa program KB tidak ada kaitannya dengan menolak kehadiran anak. Program KB justru dirancang untuk menyehatkan dan menyejahterakan keluarga Indonesia. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita ikut menyukseskan program keluarga berencana.

Untuk bisa merasakan manfaat program keluarga berencana, Anda dan pasangan bisa berkonsultasi dengan dokter di puskesmas terdekat. Dokter akan menjelaskan beberapa pilihan alat kontrasepsi dan menyarankan jenis yang paling cocok untuk Anda dan pasangan.

 

Berita Lainnya

Index